Batu Caves: Rasa India di Malaysia

Sebenarnya kami hanya akan berada di Kuala Lumpur selama dua hari satu malam. Kami tidak memiliki banyak destinasi yang rencananya akan kami kunjungi selama di KL. Maklum, kami hanya ingin 'merasakan' Malaysia.

Selain menara kembar Petronas yang sudah tersohor, selama di KL kami juga berencana untuk mengunjungi Batu Caves atau kalau diterjemahkan artinya adalah gua batu. Jujur, saya tidak tahu bagaimana caranya pergi ke Batu Caves dari hostel saya yang berada di daerah Bukit Bintang.




Beberapa menit saya mencari-cari informasi di google dan juga bertanya pada orang asli Malaysia melalui internet, tetapi beberapa dari mereka malah tidak tahu (atau mungkin belum pernah pergi ke sana?) rute ke Batu Caves menggunakan kendaraan umum. Dari beberapa blog yang saya kunjungi, kebanyakan mereka menyarankan untuk naik RapidKL atau Monorail, berhenti di salah satu pemberhentiannya, terus lanjut dengan menggunakan bus ke Batu Caves. Ribet ya. Setelah ngubek-ubek, akhirnya saya menemukan rute yang lebih simpel, ternyata Batu Caves juga memiliki pemberhentian Komuter-nya sendiri.

Note: Malaysia memiliki beberapa jenis angkutan umum sejenis monorail yang sebutannya beda-beda. Ada LRT, KTM, Monorail yang masing-masing melayani rute yang berbeda.

peta moda transportasi di Malaysia

Dari daerah Bukit Bintang kita bisa berjalan menuju pemberhentian Monorail Bukit Bintang atau Imbi, lalu di KL-Sentral kita bisa pindah ke line Komuter yang menuju ke Batu Caves. Hanya membutuhkan sekitar 30 menit perjalanan untuk sampai di Batu Caves.

Turun dari KTM komuter kita udah bisa lihat Batu Caves di sebelahnya. Patung-patung raksasa yang ada di sana sudah menanti kedatangan kita. Masuk ke Batu Caves adalah gratis, tidak dipungut biaya, tetapi kalau ada yang sukarela mau memberi sumbangan, ada kotak besar yang disediakan untuk memasukkan uang sumbangan.

Kesan pertama berada di Batu Caves yaitu daerahnya lumayan dingin dan udaranya lebih sejuk daripada di KL. Tebing-tebing nya tinggi, dan yang pasti tempat ini India banget. Sebelum keluar dari pemberhentian Komuter aja sudah banyak orang India yang menjajakan dagangannya, seperti kalung dan pembuatan hena di tangan.

Buat orang-orang yang maniak India atau suka banget nonton serial "Mahabharata" di tv, pasti udah nggak asing lagi sama figur-figur patung yang di tempat ini. Coba sebutin siapa aja yang ada di foto ini?

patung tokoh-tokoh Hindu
Mungkin salah satu ciri khasnya kuil India yaitu warnanya yang dibuat warna-warni dan banyak ornamen-ornamen di fasad, selain itu biasanya ditampilkan patung-patung dari dewa-dewi Hindu yang banyak banget itu.

Sebelum naik ke menaiki undakan untuk menuju ke gua di buki, Kita disambut dengan patung emas raksasa Dewa Murugan yang berdiri kokoh disamping gerbang masuk. Patung ini sepertinya menjadi objek wajib yang harus diajak berfoto saat mengunjungi tempat ini.


Sebenarnya saya salah kostum pas ke sini. Bukan karena dingin dan harus pakai jaket tebal, tapi karena kalau ke sini harus pake baju yang sopan. Ya, saya waktu itu pakai celana pendek yang menurut saya sih masih wajar. Tapi saya lupa kalau tempat ini tergolong sebagai tempat 'suci'.

Jadi sebaiknya kalau ke sini pakai baju yang sopan, minimal yang bisa menutup sampai dengkul lah. Kalau kalian terlanjur pakai pakaian yang minim, di sini juga ada jasa yang menyewakan kain yang bisa kita pakai untuk 'menutupi' nya. Letak nya ada di gerbang sebelum kita melewati tangga-tangga menuju ke atas. Kalau tidak salah tarif nya 5 ringgit Malaysia. Saya yang nggak mau rugi, alasan ke mbak-mbak etnis India yang juga sebagai penjaganya, kalau saya akan pakai kain yang sudah saya bawa sendiri, hehehe :D

Jangan memakai atau membawa benda-benda yang mencolok di kawasan ini, terutama saat kita akan naik ke gua di atas, karena banyak sekali monyet-monyet yang berkeliaran di tempat ini, Saya yang sebenarnya agak parno kalau tau ada monyet yang mendekat, mencoba buat kalem dan nggak heboh. Takut monyetnya kaget dan ikutan heboh juga hehehe. Saya ingat ada pengunjung lain, yang sedang enak-enak makan es krim yang mereka bawa, beberapa detik kemudian langsung banyak monyet yang mendekat. Antara horor dan insecure. Mungkin satu-satunya jalan keluar yaitu meninggalkan es krim itu sebelum ada yang melompat di kepala anda :)).

undakan yang harus dilewati sebelum sampai di atas. Nggak sampai ribuan, jumlahnya paling ratusan aja.

mama monyet yang lagi nyusuin di dhedek monyet

salah satu kuil buat sembahyang yang ada di dalam gua

saya, pake kain penutup seadanya :D

kebayang kan seberapa tingginya tempat ini. si Caca aja sampe minggir-minggir gitu :)

Batu Caves jadi salah satu tempat yang recommended  buat dikunjungi di Malaysia, selain karena masuknya gratis, tempat ini juga menawarkan wisata alam, wisata agama bagi umat Hindu, dan juga wisata budaya untuk mengenal lebih banyak tentang budaya India yang mungkin buat orang Indonesia/Asia Tenggara masih awam karena jauh dari tempat asalnya.






Comments

  1. Mkasih ilmunya,saya sangat senang membacanya.mudah2 an saya bisa kesana suatu hari nanti..amien.
    Salam kenal buat prnulis,ian aditya banjarmasin indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal juga :)
      Terimakasih untuk komentar nya, pasti bisa! Yuk jelajah luar Indonesia

      Delete

Post a Comment